Saturday, May 26, 2018

MEMORI (Sneek Peek: Precarioustory 2 "When Destiny's Joked")

Posted by Unknown at 4:25 AM 0 comments
         Hai, warga kesatuan planet Zeta Reticulli, semoga kalian masih bisa mengingatku. Maafkan aku yang hilang tanpa kabar. Semenjak kejadian di malam pameran seni itu, saat Agung yang dengan sengaja menemuiku ke Venice, dan Ramothy yang dengan tiba-tiba menjadi dingin tanpa alasan, lalu keesokan harinya semua keadaan berubah. Venesia sudah tidak seindah saat pertama kali aku menginjakan kaki disana, Verona sudah tidak seromantis seperti saat aku masih mengidolakannya. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar berubah dari kedua kota itu, letak bangunan serta geografis nya masih pada di titik dan tempat yang sama. Hanya saja keadaanku yang berubah, hatiku yang semula terisi dengan harapan, kini kembali sirna, seseorang telah merenggutnya dariku. Seseorang yang tak ku kenal.

       Sudah hampir 5 tahun aku berusaha melupakan memori kelam yang terekam rapih pada salah satu bagian dari hippocampus otak ku, ia menyimpan informasi tentang dimana dan kapan kenangan itu terjadi secara spesifik. Bisa di bayangkan betapa menderitanya manusia jika memiliki ingatan setajam itu yang berisi dengan memori-memori mengerikan. Mungkin sebab itu pula kutipan-kutipan motivasi atau yang biasa kita kenal sebagai “Quotes” marak bermunculan, mulai dari ucapan orang-orang terbaik dunia yang memang sengaja di kutip, sampai penulis amatir sepertiku pun mampu menciptakan sebuah “Quotes” viral.

       Kalian tau? Aku seraya tersenyum kecil setiap kali berusaha mengingat apa yang terjadi di masa lalu saat akan ku aplikasikan ke dalam sebuah cerita disini. Setelah Agung datang ke Venice bersama dengan kabar gembiranya, dan ketika kembali ke Indonesia, dia tidak mengambil Pilot License miliknya. Aku mendengar kabar bahwa ia lebih memilih untuk tinggal di sebuah kota kecil di pulau Bali. Aku paham beberapa hal mengenai dirinya. Aku mengerti jika dia harus meninggalkan impian terbesarnya. Tapi, ada satu hal yang mana aku bungkam dibuatnya.

          Setahun setelah pertemuan terakhir itu, ia menikahi seorang wanita cantik yang memiliki satu orang putri yang cantik pula. Dan lagi aku menggelengkan kepala seraya tersenyum kecil. Aku tidak seharusnya heran dengan setiap keputusannya. Ya, dia adalah sosok lelaki berhati besar, baginya cinta adalah pengorbanan, tidak peduli siapa yang tengah ia hadapi selama orang itu mampu bersenda gurau dengan dunianya, maka orang itu pantas mendapatkan cinta terbaik miliknya. Agung, begitu pun semesta akan memanggilnya sebab kebesaran hati yang ia miliki. Hancur? Tentu saja aku hancur. Namun apalah arti kehancuran ku, jika dia membayarnya dengan senyum penuh cinta. Jika air matanya adalah milikku, maka bahagianya pun milikku. Meski bukan aku alasan di balik itu semua. Namun pernah menjadi sedikit bagian dari kisah hidupnya sudah sangat cukup bagiku.


       Kalian tidak akan tahan jika aku ceritakan bagaimana aku menyimpan dan menjaga perasaanku dengan sangat apik, untuk lelaki kelahiran 1989 ini. Bahkan aku bisa menghabiskan waktu seumur hidupku untuk bercerita tentangnya. Memori tentang dirinya begitu lekat, bahkan hingga detik ini. Sebab itulah Verona tidak lagi menjadi kota romantis bagiku. 2 tahun setelah pernikahannya, aku meninggalkan Verona dengan status ku sebagai BFA dan tanpa Ramothy, sejak malam itu ia pun hilang, entah kemana.

            Lagi-lagi aku hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum kecil. Semua hal yang terjadi di masa itu terekam sempurna di dalam kepalaku, dan akan tetap sama. Aku hanya akan menyimpannya dengan rapih di dalam folder otakku. Kini aku hanya akan menikmati hidup baru di Negara yang mendapat julukan sebagai “The Black Country” bersama seorang sahabatku, Faelya, yang dengan sengaja di pertemukan oleh semesta. Kau akan mengenalnya di Precarious Story part 2.

Sunday, August 10, 2014

He Is Mr. A (Part III)

Posted by Unknown at 1:06 PM 0 comments
                                              (RAMOTHY TRISNA WIJAYA)

          “Diary Nada…” Aku mengeluarkan sebuah buku diary kecil yang ku ambil dari meja telepon di dekat tempat tidur Nada. Dari awal Aku selalu penasaran dengan isi yang ada di dalamnya. “Maafin aku Nad, aku udah diem-diem nyuri diary kamu. Aku janji aku bakal balikin ini secepatnya.” Sambil berbicara pada sebuah benda mati yang berisi rahasia hati Nada, Aku duduk di sebuah cafĂ© sambil menikmati segelas Cappucino hangat.

Ku buka perlahan, melewati halaman demi halaman yang akan ku baca terlebih dahulu. Aku penasaran, seperti apakah Agung yang sudah mampu mematikan hati Nada tanpa bisa menerima Aku yang sudah bersusah payah menjaganya selama disini. Segera saja mataku di buat terpaku pada sebuah judul tulisan dalam buku itu “TTM” bukan ‘Teman Tapi Mesra’ melainkan ‘Text To Memories’ segera saja ku buka ke lembar selanjutnya.
           

He Is Mr. A (Part II)

Posted by Unknown at 12:31 PM 0 comments
         “Apa kabar Jelek? Hehe… aku nekad ya bisa sampe sini cuma buat nemuin makhluk aneh dari planet Zeta Reticuli, hahaha planet yang kita ciptain sendiri.” Ucap lelaki berparas tampan itu sambil menyapu rambutku dengan tangannya. “I miss you.” Lanjutnya.

         “Aku baik Bo… aku masih gak percaya kamu disini.” Aku menghela nafas panjang. “Kamu gila, iya aku akuin kamu emang gila. Tapi ini… Italy jauh dan kamu bisa sampe sini cuma untuk bilang ‘I miss you’?” Aku berbicara panjang lebar pada laki-laki yang biasa ku panggil dengan sebutan Bobo.

         “Nad… let me tell you something.” Agung jeda bicara sejenak untuk mengambil nafas. “Tiga bulan yang lalu, aku ke sekolah kamu dulu. Dan aku denger gosip dari beberapa guru kalo salah satu murid yang bernama Almira Shaki Nada ini melanjutkan studi nya di negara orang.” Suaranya begitu menenangkanku saat bicara. “Awalnya aku gak yakin, karna yang aku yakin Lendir ku ini pasti pamit kalo pergi jauh… akhirnya, aku memutuskan untuk dateng ke rumah kamu. Berharap kalo gosip itu gak bener, dan kalau pun bener setidaknya kamu ada waktu untuk pamit sama aku kan?” sambil berjalan menyusuri kota malam Venice, Agung membawa kami kepada sebuah gerobak Ice Cream pinggir jalan, dan memesannya. Lalu, Ia membawaku ke tepi sungai Venice, memberikan sebelah tangan kirinya untuk ku genggam dan mengarahkan ku kepada sebuah perahu kecil yang biasa orang sebut dengan ‘Gondola’. “Sama seperti impian kamu 2 tahun lalu kan? Berada diatas sungai dengan sinar rembulan yang cahanya mengalahkan segala cahaya di alam ini.” Saat Agung yang terus bicara, Aku masih belum bisa percaya dengan apa yang Ia lakukan disini, saat ini bersamaku. Ray kamu dimana??? Batinku berteriak memanggil Ray. “Nad…”

Sunday, August 3, 2014

He Is Mr. A (Part I)

Posted by Unknown at 4:00 AM 0 comments
            Jakarta,

Mata itu beserta tatapannya, akan menjadi tatapan favoritku.
Yang akan menjadi tatapan kedamaian batinku.
Inginku terbang mengarungi samudera, mengelilingi bumi Tuhan.
Bersama mu, hanya dengan mu Aku akan terbang, A…

-Nada-
           
            “Ray…?”

Cinta Selalu Pulang (Part II)

Posted by Unknown at 12:15 AM 0 comments
        Setelah berjalan menyusuri kota Venice yang indah dengan udaranya yang begitu sejuk, kami pun memasuki sebuah butik gaun yang cukup ternama di kota pasta ini.

         “Ray, kamu yakin kita cari gaun disini?” Aku meragukan langkahku untuk masuk ke dalam butik. Sementara Ray hanya mengangguk pelan seraya tersenyum menatapku.

          “Ayo Nad…” Tubuhku seolah lemah tak berdaya, hanya mengikuti arus air kemana Ia pergi. Aku memperhatikan ke sekeliling butik, dimana begitu banyak gaun-gaun mewah di gantungkan. Lalu mataku terpaku pada sebuah gaun pengantin berwarna putih dengan lapisan kain semi transparan berwarna gold diluarnya, terlihat gaun ini begitu mewah dan cantik, dengan sedikit kilauan pernak-pernik di bagian kerah berbentuk ‘V’ serta di beberapa bagian lainnya. Ku sentuh gaun itu dengan ke empat ujung jariku perlahan dari atas ke bawah. “Nad?” Aku tiba-tiba tersentak mendengar suara Ray yang menyapaku pelan.

Thursday, July 31, 2014

Cinta Selalu Pulang (Part I)

Posted by Unknown at 2:37 AM 0 comments
Tak lama kami tiba di sebuah kota mewah, megah nan indah, begitu memukau siapa pun yang datang dan berkunjung untuk menikmati arsitektur bangunan-bangunan tua di Venice. Salah satu arsitektur bangunan yang menjadi perhatian utamaku adalah bangunan Ca’D’Oro dan Doge Palace, yang mana mereka menggunakan arsitektur yang mengkombinasikan penggunaan lengkungan gothic dengan pengaruh arsitektur bizantium dan gaya moor. Dan kebanyakan orang mengenal nama arsitektur ini dengan sebutan Venetian Gothic. Gaya ini mendapat pengaruh gaya bizantium dari konstantinopel dan pengaruh arab dari kaum moor spanyol, biar terdengar rumit arsiktektur Venetian Gothic ini penekanannya pada struktur yang ringan dan anggun. Aku teramat menyukai pekerjaan apa pun yang berhubungan dengan seni, entah seni lukis, musik, arsitektur bangunan, atau pun design interior. Sebab yang di butuhkan dalam pekerjaan itu tidak hanya skill tapi juga ide cemerlang untuk membuat orang-orang tertarik untuk memilikinya.

“Nada….”

“Si Ray?”

“Gelato?” Ray tersenyum.

Monday, February 17, 2014

It's You (Part II)

Posted by Unknown at 1:28 AM 0 comments
         Sambil termenung memandang ke arah jendela yang berada di sebelah kananku, kereta ini terus melaju membawaku dan Wayne ke sebuah kota besar di Italy. Entah atas dasar apa Wayne memaksaku untuk membeli sebuah gaun pesta saat ini juga, padahal acara pameran itu masih seminggu lagi. Sesekali aku melirik Wayne yang duduk tepat di hadapanku sambil menggeser-geser layar handphone nya. Dia begitu baik kepadaku, perlakuannya sungguh manis. Namun aku masih tidak habis pikir ada apa sebenarnya.

         “Wayne…”

         “Si Nada?” Wayne menegakkan kepalanya begitu natural. Membuatku terpukau.

      “Kenapa di hidup ini harus ada cinta?” dengan tiba-tiba saja Aku melontarkan sebuah pertanyaan absurd, namun pertanyaan ini akan menjawab semuanya. Kening Wayne berkerut, seolah berfikir, heran dan matanya seperti bertanya balik.

            “Memang kenapa?”
 

precarioustory Template edited By @yahsya54 | Suported By masblo[dot]net